rasanya, sudah lama sekali aku tidak menulis disini. inginku sih, mulai rutin lagi membahas topik ini, topik itu. tapi, kujuga gabisa janji. sulit untuk bisa membagi waktu antara sekolah, main, menulis, istirahat, mencari ide, pacar (eh salah), teman maksudnya. tapi ya kalau terus ditunda kapan jadinya?
kemarin kemarin ini, saat aku sedang ada cukup banyak waktu luang (sebelum UAS huhu) sempat terfikir olehku, kenapa orang suka menulis diary, atau sekedar sajak pendek. tulisan tulisan itu awalnya hanya uraian kata kata yang memiliki cerita didalamnya, tapi tanpa kusadari ada setidaknya satu perasaan di dalam kata kata itu.
disitulah, aku sadar. bahwa banyak orang, atau bahkan hampir semua orang, menulis untuk menuangkan rasanya. tidak semua hal, entah itu cerita, perasaan ataupun pemikiran dapat diceritakan pada orang lain. tapi bila hal hal tersebut dituangkan pada secarik kertas, maka setidaknya beban yang ada di dalam diri akan terhapuskan sedikit demi sedikit. perihal inipun sama dengan lirik yang ada di dalam lagu.
kenapa kita bisa tersenyum karena sebuah lagu? karena ada rasa bahagia yang disampaikan didalamnya. kenapa kita bisa menangis karena sebuah lagu? karena ada rasa sedih yang disalurkan didalamnya.
banyak orang bilang, “cerita, jangan dipendem sendiri. nanti gabaik buat kamu.” tapi apakah dalam prakteknya itu mudah buat dilakukan? untuk sebagian orang, tidak. untuk sebagiannya lagi, ya mungkin gampang.
nah lalu, buat yang merasa ga nyaman sama cerita atau curhat ke orang lain, apa solusinya? ya apa lagi selain menulis? bikin lagu lebih baik lagi, bikin buku berisi puisi atau pun cerita yang bisa jadi tempat untuk menuangkan rasa yang dimilikinya.
jadi, bagi kalian atau siapapun yang merasa butuh ‘kuping’ untuk mendengar ceritamu tapi kalian kurang berani atau kurang sukadengan cara itu, ubahlah ‘kuping’ itu menjadi ‘mata’ yang siap mendengarkan curhatan kalian. ga perlu muluk-muluk, cukup tuangkan sedikit demi sedikit, yang penting tidak membebani, justru meringankan.
ingat ya, bagiku menulis bukan suatu kendala atau suatu kesulitan, bukannya menyombong atau apa, tapi selama ada keinginan maka pasti akan bisa denganmudah menyalurkannya. jangan lupa juga, keinginan bisa menjadi kebutuhan yang bila tak terpenuhi bisa memunculkan kerinduan.
akan ada saatnya, dimana kita merasa butuh dan rindu untuk menulis. aku pun masih berproses, jadi jangan ragu untuk memulai. kalau nggak dimulai, gimana bisa tau rasanya? š